Danrem 033/WP Membacakan Amanat Panglima TNI Pada Upacara 17 an

Presentation1.jpgKorem 033/WP. Senin, 17/07, Danrem 033/WP Brigjen TNI Fachri sebagai Irup dalam upacara pengibaran bendera merah putih di lapangan Makorem 033/Wira Pratama di Batu 14 Tanjungpinang, dengan peserta upacara Prajurit TNI dan PNS Korem 033/WP. Danrem 033/WP membacakan Amanat Panglima TNI yang kami rangkum antara lain : Panglima TNI mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan atas kinerja seluruh Prajurit dan ASN TNI dimanapun berada dan bertugas, karena di nilai tidak pernah surut dan selalu memiliki dedikasi yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa para prajurit dan ASN TNI adalah insan-insan yang bertakwa, setia dan rela berkorban dengan tulus ikhlas bagi kepentingan bangsa dan negara. Panglima berharap kesetiaan dan kerelaan berkorban ini tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi harus melekat sepanjang hayat dalam sanubari kita semua.

Dalam beberapa waktu belakangan ini kita mengetahui adanya beberapa peristiwa yang menjadi perhatian masyarakat. Salah satu diantaranya terkait dengan aksi teror terhadap aparat keamanan maupun Prajurit TNI. Peristiwa ini tentu menimbulkan kegelisahan dan kecemasan masyarakat termasuk keluarga besar TNI.

Kita semua harus selalu bersikap hati-hati dan waspada dimanapun kita berada. Karena kejahatan sering muncul secara tiba-tiba dan membawa jatuh korban. Ini semua harus dapat kita antisipasi sedini mungkin dengan cara memiliki sikap hati-hati dan waspada. Kita tahu, beberaapa waktu lalu sejumlah aksi kejahatan geng motor telah merenggut nyawa beberapa prajurit TNI. Hal ini tentu menimbulkan keprihatinan dan kecemasan kita semua, sekaligus memerlukan langkah yang tepat dalam tindakan untuk mencegah agar tidak terulang kembali.

Oleh karenya kepada seluruh Aparat Intelejen dan teritorial TNI dimanapun berada dan bertugas, saya perintahkan untuk berkoordinasi dengan aparat kepolisian guna mendeteksi dan mencegah setiap kasi kejahatan yang dapat menimbulkan keresahan masya-rakat, khususnya keluarga besar TNI dan Polri. Pada sisi lain saya harapkan seluruh Prajurit TNI harus membekali diri dengan berbagai kemampuan dalam menghadapi tantangan tugas kedepan yang tinggi dan semakin kompleks.

Kepada segenap prajurit TNI dimanapun berada dan bertugas, saya minta untuk tidak risau dan tidak cemas menyikapi beberpa kejadian yang menimbulkan korban jiwa prajurit tni. Saya selaku panglima TNI dan pimpinan kalian, akan senantiasa melindungi kalian ketika mengambil sikap tegas dalam menindak aksi-aksi kejhatan yang menimpa masyarakat, khususnya keluarga besar TNI.

Panglima juga menegaskan, ketika kalian melakukan tindakan tegas dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, maka selaku panglima TNI akan mengambil alih tanggung jawab atas langkah dan tindakan kalian. Kewajiban saya dan para komandan satuan untuk bertanggung jawab atas segala tindakan yang kalian ambil secara benar dan sesuai prosedur hukum. Itulah komitmen saya, dan saya setia kepada komitmen itu karena satu orang prajurit TNI tersakiti, maka sesungguhnya seluruh prajurit tni juga merasa tersakiti.

Panglima juga mengingatkan kembali terkait dengan bahaya terorisme yang terus menghantui dunia dan jangan dianggap main-main, karena bahaya terorisme itu sungguh-sungguh nyata, bahkan Indonesia juga menjadi sasaran aksi-aksi terorisme. Kita mengalami sendiri, betapa aksi-aksi teror sekelompok orang yang diduga terkait jaringan ISIS, belakangan ini makin sering terjadi. Aksi-aksi itu sebenarnya menunjukkan adanya upaya dan perlawanan yang serius dari para teroris, untuk melemahkan mental aparat dalam menjaga keamanan serta keselamatan bangsa dan negara.

Oleh karena itu, saya selalu meng-ingatkaan bahwa TNI harus lebih serius menghadapi terorisme. Salah satu caranya, aparat keamanan harus diberikan peralatan maupun kelengkapan yang lebih baik, dari segi peralatan fisik maupun kelengkapan peraturan perundangan. Dengan demikian, Aparat Intelijen, aparat keamanan dan seluruh pemangku kepentingan di negara ini bisa secara bersama-sama memberantas terorisme.

Dalam situasi darurat terorisme ini, pemerintah telah mengusulkan untuk melakukan Revisi UU anti terorisme untuk memberikan payung hukum bagi Aparat Negara dalam memberantas aksi-aksi terorisme. Pemberantasan terorisme tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus dilakukan secara total, semua alemen bangsa, semua pemangku kepentingan negara, atas nama negara dibawah payung UU Anti Terorisme mampu berperang melawan terorisme. Tanpa adanya peranan dari seluruh elemen bangsa indonesia, maka mimpi untuk membasmi kegiatan teror dibumi pancasila hanya akan berhenti dan menjadi sebuah konsep dan pemikiran di atas kertas semata.

Sekali lagi saya tegaskan, terorisme adalah kejahatan terhadap negara. Apapun yang akan diundangkan, bagi tni akan mengikuti segala ketentuan yang ada didalam undang-undang. TNI, tidak boleh kalah dengan teroris dan TNI selalu siap dalam pemberantasan terorisme. Diperintahkan apapun, TNI juga siap demi menyelamatkan anak cucu bangsa indonesia.

Hal lain yang tidak kalah penting, saya juga mengingatkan kembali tentang penggunaan media sosial. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komuni-kasi dan informasi, saat ini telah muncul kelompok baru yaitu “cyber narcoterorism”. Kelompok ini meng-gunakan dunia maya sebagai wahana  untuk menyebarkan  informasi yang sesat, mengedarkan dan menyalah-gunakan narkotika yang hasilnya di-gunakan untuk membiayai kegiatan terorisme. Kejahatan lintas negara ini akan menjadi ancaman serius dan sangat berbahaya bagi peradaban suatu bangsa termasuk kelangsungan hidup bangsa indonesia.

Kelompok “cyber narcoterorism” menggunakan beragam situs terkemuka seperti you tube, twitter dan facebook untuk tujuan merebut pangsa pasar, penyebaran pemikiran, dorongan untuk mengikuti ajaran sesat tersebut, perekrutan dan berbagai informasi. Hal ini menjadi sebuah cara yang paling efektif dalam melakukan aksi yang di-inginkannya. Gerakan “cyber narco-terorism” menjadi musuh utama bangsa indonesia saat ini, bahkan menjadi musuh bangsa-bangsa di dunia.

Untuk itu kepada seluruh Prajurit, Asn dan Keluarga Besar TNI, saya minta kesadaran yang tinggi dalam meng-gunakan media sosial baik pribadi maupun kedinasan. Saya perintahkan, batasi penggunaan handphone, smart-phone dan media elektronik lainnya dari hal-hal yang tidak penting.

Hindari penyebaran informasi dan berita-berita bohong (hoax) melalui media sosial karena hal itu dapat menyebabkan perpecahan yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan mudah percaya terhadap berita bohong, dan percayalah kepada para komandan satuan. Prajurit Dan Asn TNI harus cerdas, dan cermat serta pandai memilah dalam memilih berita yang positif dan bermanfaat.(Penrem 033/WP).

Komentar ditutup.